Tujuan utama dari transformasi data ini adalah untuk mengubah skala pengukuran data asli menjadi bentuk lain sehingga data dapat memenuhi asumsi-asumsi yang mendasari analisis ragam.
Transformasi data ada beberapa jenis, antara lain:
a) Transformasi akar,
b) Tansformasi Logaritma, dan
c) Transformasi Arcsin.
Transformasi akar
Transformasi jenis ini disebut juga dengan istilah transformasi akar
kuadrat. Transformasi akar digunakan apabila data anda tidak memenuhi
asumsi kehomogenen ragam. Dengan kata lain transformasi akar berfungsi
untuk membuat ragam menjadi homogen.
Kalau X adalah data asli anda, maka X’ (X aksen) adalah data hasil transformasi anda. Jadi X = X’.
Apabila data asli anda menunjukkan sebaran nilai antara 0 – 10, maka
anda gunakan transfromasi akar X + 0,5. Dan apabila nilai ragam data
anda lebih kecil gunakan transformasi akar X + 1.
Transformasi akar ini dapat juga anda gunakan untuk data persentase
apabila nilainya antara 0 – 30%. Jika kebanyakan nilainya adalah kecil,
khususnya jika ada nilai 0, maka gunakan transformasi akar X + 0,5
daripada akar X.
Rumus Excel Transformasi Akar adalah: =SQRT(Data Asli + 0,5). Apabila data asli ada di Cell A4 maka rumusnya =SQRT(A4 + 0,5).
Cara Compute Transformasi Akar Pada SPSS adalah: Klik Menu, Transform, Compute Variabel, Pada Target Variabel Beri Nama Misal "Transform" dan Pada Kotak Numeric Expression isi dengan: SQRT(Variabel Asli + 0,5). Apabila Variabel Asli memiliki nama (name) "Var1" maka: SQRT(Var1 + 0,5).
Contoh penggunaan transformasi akar ini dengan menggunakan data hasil
pengamatan dari percobaan pengobatan Bakteri Salmonella dengan 4 Jenis
Antibiotik. Hasil percobaan berupa banyaknya bakteri yang mati seperti
pada tabel berikut ini:
Hasil analisis ragam data asli sebagai berikut:
Hasil pengujian terhadap data asli di atas menunjukkan nilai F Hitung 19,407.
Kemudian lakukan transformasi akar dengan rumus akar X + 0,5. Hal ini
karena sebaran data tersebut kurang dari 10. Misalnya untuk data
perlakuan A kelompok I, X = 2, maka hasil transformasinya adalah akar 2 +
0,5 = 3,5 = 1,581. Dan selanjutnya hingga data pada perlakuan D
kelompok IV.
Berikut ini adalah data hasil transformasi akar dari data asli :
Dan hasil analisis ragam dari data transformasi adalah seperti di bawah ini :
Hasil pengujian terhadap data transformasi di atas menunjukkan nilai F Hitung 17,654.
Perhatikan ternyata setelah data memenuhi asumsi analisis ragam, terdapat perubahan nilai F hitung dari 19,407 menjadi 17,654.
Dari 2 hasil analisis di atas, manakah nilai p value atau signifikansi
yang akan dipakai? Tentu saja anda harus menggunakan hasil pada data
transformasi karena hasil itulah yang memberikan keadaan sesungguhnya
dari percobaan anda.
Transformasi Logaritma
Beberapa buku ada yang menyebutnya dengan transformasi Log X.
Transformasi Logaritma digunakan apabila data anda tidak memenuhi asumsi
pengaruh aditif. Kalau X adalah data asli anda, maka X’ (X aksen)
adalah data hasil transformasi anda dimana X’ = Log X. Jadi X = X’. Ada
beberapa hal yang perlu anda perhatikan dalam penggunaan transformasi
logaritma ini yaitu :
a) Apabila data asli anda menunjukkan sebaran nilai kurang dari 10 atau
nilai mendekati nol, maka anda gunakan transfromasi log X + 1.
b) Apabila data anda banyak mengandung nilai nol, maka sebaiknya gunakan transformasi yang lain, misalnya transformasi akar.
c) Apabila data anda banyak mendekati nol (misalnya bilangan desimal),
maka semua data dikalikan 10 sebelum dijadikan ke logaritma. Jadi X’ =
log (10X). Misalnya X = 0,12 setelah di taransformasikan X’ akan menjadi
X’ = log (10 x 0,12) = 0,079.
Rumus Excel Transformasi Logaritma adalah: =Log(Data Asli). Apabila data asli ada di Cell A4 maka rumusnya =Log(A4).
Cara Compute Transformasi Logaritma Pada SPSS adalah: Klik Menu, Transform, Compute Variabel, Pada Target Variabel Beri Nama Misal "Transform" dan Pada Kotak Numeric Expression isi dengan: Lg10(Variabel Asli). Apabila Variabel Asli memiliki nama (name) "Var1" maka: Lg10(Var1).
Contoh penggunaan transformasi akar ini dengan menggunakan data hasil
pengamatan dari percobaan pengobatan Bakteri Clostridium dengan 5 Jenis
Antibiotik. Hasil percobaan berupa banyaknya bakteri yang mati seperti
pada tabel berikut ini:
Dan hasil analisis ragam data asli adalah berikut ini :
Hasil pengujian terhadap data asli di atas menunjukkan nilai F Hitung 27,844.
Kemudian lakukan transformasi logaritma dengan rumus Log X. Misalnya
untuk data perlakuan Ha NPV-Asb kelompok I, X = 20, maka hasil
transformasinya adalah Log 20 = 1,301. Dan selanjutnya hingga data pada
perlakuan Kontrol kelompok IV.
Berikut ini adalah data hasil transformasi log X dari data asli :
Dan hasil analisis ragam dari data transformasi adalah berikut ini :
Hasil pengujian terhadap data transformasi di atas menunjukkan nilai F Hitung 40,106.
Perhatikan ternyata setelah data memenuhi asumsi analisis ragam,
terdapat peningkatan nilai F hitung dari 27,844 menjadi 40,106.
Dari 2 hasil analisis di atas, manakah nilai p value atau signifikansi yang akan dipakai? Tentu saja anda harus menggunakan hasil pada data transformasi karena hasil itulah yang memberikan keadaan sesungguhnya dari percobaan anda.
Dari 2 hasil analisis di atas, manakah nilai p value atau signifikansi yang akan dipakai? Tentu saja anda harus menggunakan hasil pada data transformasi karena hasil itulah yang memberikan keadaan sesungguhnya dari percobaan anda.
Transformasi Arcsin
Transformasi ini disebut juga dengan transformasi Angular. Transformasi
Arcsin digunakan apabila data anda dinyatakan dalam bentuk persentase
atau proporsi. Umumnya data yang demikian mempunyai sebaran binomial.
Bentuk transformasi arcsin ini biasa disebut juga transformasi kebalikan
sinus atau transformasi arcus sinus. Kalau X adalah data asli anda,
maka X’ (X aksen) adalah data hasil transformasi anda dimana X’ = Arcsin
X. Jadi X = X’. Namun, data dalam bentuk persentase tidak mesti harus
menggunakan transformasi arcsin.
Ada beberapa hal yang perlu anda perhatikan dalam penggunaan transformasi arcsin ini yaitu :
a) Apabila data asli anda menunjukkan sebaran nilai antara 30% - 70%, tidak memerlukan transformasi.
b) Apabila data asli anda menunjukkan sebaran nilai antara 0% - 30% dan 70% - 100%, maka lakukan transformasi arcsin.
c) Apabila data anda banyak yang bernilai nol, maka gunakan transformasi arcsin akar (% + 0,5).
Rumus Excel Transformasi Arcsin adalah: =ASIN(SQRT(Data Asli/100))*180/PI(). Apabila data asli ada di Cell A4 maka rumusnya =ASIN(SQRT(A4/100))*180/PI(). Juga boleh menggunakan rumus: =ASIN(SQRT(A4/100))*180/(22/7).
Cara Compute Transformasi Arcsin Pada SPSS adalah: Klik Menu, Transform, Compute Variabel, Pada Target Variabel Beri Nama Misal "Transform" dan Pada Kotak Numeric Expression isi dengan: =ASIN(SQRT(Variabel Asli))*180/(22/7) Apabila Variabel Asli memiliki nama (name) "Var1" maka: =ASIN(SQRT(Var1))*180/(22/7).
Contoh penggunaan transformasi akar ini dengan menggunakan data hasil
pengamatan dari percobaan pengobatan Bakteri Shigella dengan 5 Jenis
Antibiotik. Hasil percobaan berupa banyaknya bakteri yang mati seperti
pada tabel berikut ini:
Dan hasil analisis ragam data asli adalah berikut ini :
Hasil pengujian terhadap data asli di atas menunjukkan F Hitung: 39,245.
Karena data menyebar antara 4% - 29%, maka data ditransformasi ke arcsin
√ %. Misalnya untuk data perlakuan A kelompok I, X = 4% atau 0,04, maka
hasil transformasinya adalah arcsin √0,04 = 11,537. Dan selanjutnya
hingga data pada perlakuan El kelompok IV.
Berikut ini adalah data hasil transformasi akar dari data asli :
Dan hasil analisis ragam dari data transformasi adalah berikut ini :
Hasil pengujian terhadap data transformasi di atas menunjukkan nilai F Hitung: 59,355.
Perhatikan ternyata setelah data memenuhi asumsi analisis ragam,
terdapat peningkatan nilai F hitung dari 35,245 menjadi 59,355.
Dari 2 hasil analisis di atas, manakah nilai p value atau signifikansi yang akan dipakai? Tentu saja anda harus menggunakan hasil pada data transformasi karena hasil itulah yang memberikan keadaan sesungguhnya dari percobaan anda.
Dari 2 hasil analisis di atas, manakah nilai p value atau signifikansi yang akan dipakai? Tentu saja anda harus menggunakan hasil pada data transformasi karena hasil itulah yang memberikan keadaan sesungguhnya dari percobaan anda.
Untuk Transformasi Data Dari Ordinal ke Interval, Baca artikel kami yang berjudul: "Transformasi Data Ordinal ke Interval".
No comments:
Post a Comment