Uji Reliabilias Instrumen Dengan MS EXCEL
Melengkapi pembahasan mengenai uji instrumen yang terkait dengan validitas
 dan reliabilitas, pada kesempatan ini saya ingin membahas secara khusus
 mengenai reliabilitas. Pada pembahasan sebelumnya, kita telah 
mengetahui bagaimana cara menghitung validitas menggunakan software Excel.
 Lalu pertanyaan selanjutnya adalah, apakah excel bisa juga digunakan 
untuk menghitung reliabilitas? Kalau bisa bagaimana cara menghitungnya?
Ok, sebelum saya berikan penjelasan mengenai perhitungan dan contoh 
reliabilitas kita coba review sedikit apa keterkaitan reliabilitas 
dengan validitas.
Persyaratan bagi sebuah test instrumen penelitian, yaitu validitas dan reliabilitas ini penting. Dalam hal ini validitas lebih penting, dan reliabilitas ini  perlu, karena menyokong terbentuknya validitas. Sebuah tes mungkin reliabel tetapi tidak valid. Sebaliknya, sebuah tes yang valid biasanya reliabel.”
Secara garis besar, kita mengenal ada dua jenis reliabilitas, yaitu 
reliabilitas eksternal dan reliabilitas internal. Pada tulisan ini kita 
hanya membatasi membahas mengenai reliabilitas internal. Pada dasarnya, 
reliabilitas ini diperoleh dengan cara menganalisis data dari satu kali 
hasil pengetesan. Terdapat bermacam-macam cara yang dapat kita gunakan 
untuk mengetahui dan menghitung reliabilitas internal. Pemilihan teknik 
mana yang digunakan biasanya didasarkan atas bentuk instrumen maupun 
selera kita sebagai peneliti. Penggunaan teknik yang berbeda tentunya 
akan menghasilkan indeks reliabilitas yang berbeda pula. Hal ini secara 
sederhana dapat kita pahami karena wajar saja pengaruh sifat atau 
karakteristik data menyebabkan perhitungan menghasilkan angka yang 
berbeda, salah satunya akibat pembulatan angka.
Secara khusus, beberapa teknik memerlukan persyaratan tertentu sehingga 
peneliti tidak dapat begitu saja memilih teknik tersebut. Beberapa 
teknik mencari reliabilitas yang akan digunakan adalah:
1. Spearman-Brown
2. Flanagan
3. Rulon
4. Kuder-Richardson (K-R) 20
5. K-R 21
6. Hoyt
7. Alpha
Dalam penelitian yang menggunakan metoda kuantitatif, kualitas 
pengumpulan data sangat ditentukan oleh kualitas instrumen atau alat 
pengumpul data yang digunakan. Suatu instrumen penelitian dikatakan 
berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan jika sudah terbukti 
validitas dan reliabilitasnya. Pengujian validitas dan reliabilitas 
instrumen, tentunya harus disesuaikan dengan bentuk instrumen yang akan 
digunakan dalam penelitian.
Reliabilitas adalah tingkat ketetapan suatu instrumen mengukur apa yang 
harus diukur. Ada tiga cara pelaksanaan untuk menguji reliabilitas suatu
 tes, yaitu: (1) tes tunggal (single test), (2) tes ulang (test retest),
 dan (3) tes ekuivalen (alternate test).
Pada bahasan kali ini, kita hanya akan membahas tentang Reliabilitas Tes Tunggal (Internal Consistency Reliability)
Tes tunggal adalah tes yang terdiri dari satu set yang diberikan 
terhadap sekelompok subjek dalam satu kali pengetesan, sehingga dari 
hasil pengetesan hanya diperoleh satu kelompok data. Ada dua teknik 
untuk perhitungan reliabilitas tes, yaitu:
Teknik Belah Dua (Split-Half Technique).
Dilakukan dengan cara membagi tes menjadi dua bagian yang relatif sama (banyaknya soal sama), sehingga masing-masing test mempunyai dua macam skor, yaitu skor belahan pertama (awal / soal nomor ganjil) dan skor belahan kedua (akhir / soal nomor genap). Koefisien reliabilitas belahan tes dinotasikan dengan r1/2 1/2 dan dapat dihitung dengan menggunakan rumus yaitu korelasi angka kasar Pearson. Selanjutnya koefisien reliabilitas keseluruhan tes dihitung menggunakan formula Spearman-Brown, yaitu:Kategori koefisien reliabilitas (Guilford, 1956: 145) adalah sebagai berikut:
- 0,80 < r11 1,00 reliabilitas sangat tinggi
- 0,60 < r11 0,80 reliabilitas tinggi
- 0,40 < r11 0,60 reliabilitas sedang
- 0,20 < r11 0,40 reliabilitas rendah.
- -1,00 r11 0,20 reliabilitas sangat rendah (tidak reliable).
Berikut Contoh Uji Reliabilitas Belah Dua dengan menggunakan Software MS Excel:
Teknik Non Belah Dua (Non Split-Half Technique).
Salah satu kelemahan perhitungan koefisien reliabilitas dengan 
menggunakan teknik belah dua adalah (1) banyaknya butir soal harus 
genap, dan (2) dapat dilakukan dengan cara yang berbeda sehingga 
menghasilkan nilai yang berbeda pula seperti terlihat pada contoh c.1 
dan contoh c.2. Untuk mengatasi masalah tersebut dapat dilakukan dengan 
menggunakan teknik non belah dua. Untuk perhitungan koefisien 
reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan rumus Kuder-Richardson 
(KR-20) dan Kuder-Richardson (KR-21). Pada Bahasan kali ini kita tidak 
membahas lebih lanjut tentang Rumus KR ini, karena akan dijelaskan pada 
postingan artikel berikutnya.
Reliabilitas Tes Uraian
Untuk menghitung reliabilitas tes bentuk uraian dapat dilakukan dengan menggunakan rumus Cronbach-Alpha, yaitu:Berikut Contoh Uji Reliabilitas Alfa dengan Menggunakan MS Excel:
Perhitungan validitas dengan menggunakan SPSS dapat anda baca pada artikel kami:
Apabila ada kesulitan, silakan ajukan pertanyaan dengan cara Posting Pada "Add Comment"
Terima Kasih...


 
No comments:
Post a Comment