Uji Spearman merupakan salah satu uji statistik non paramateris.
Digunakan apabila ingin mengetahui kesesuaian antara 2 subjek di mana
skala datanya adalah ordinal.
Sebagai contoh: Kesesuaian penilaian 2 juri terhadap 20 peserta lomba memasak.
masing-masing juri akan memberikan nilai pada setiap peserta. Kemudian
dari semua peserta akan diranking oleh masing-masing juri. Dari
peringkat 1 sampai 20. Apabila ada peserta dengan nilai yang sama, maka
peringkatnya dibagi sama. Contoh: ada 2 peserta mendapat nilai sama pada
peringat 3. Sehingga masing-masing peserta diberi peringkat 3,5 yang
merupakan hasil dari penghitungan: 3 + 4 kemudian dibagi 2.
Berdasarkan pemahaman di atas, maka jelas sekali bahwa uji Spearman
hanya diperuntukkan bagi uji dengan 2 subjek yang berbeda atau disebut
juga sampel bebas.
Karena uji kesesuaian, maka jelas sifat hubungan kedua variabel adalah simetris, bukan resiprocal.
Skala data jelas adalah nominal (2 subjek) dengan interval yang diubah menjadi peringkat.
Dengan keberadaan alat komputasi statistik seperti SPSS,
pengujian Spearman dapat dilakukan dengan bebas tanpa batasan.
Seandainya dihitung secara manual, maka kadang tidak mungkin bisa
dilakukan.
Sebagian besar peneliti pemula, bahkan sebagian pembimbing penelitian,
banyak yang menyalah tafsirkan mengenai fungsi Spearman. Sebagai Contoh:
uji hubungan antara 2 variabel di mana variabel pertama berskala
ordinal dengan 3 kategori buatan (Baik, Cukup, Kurang) dan variabel
kedua dengan berskala ordinal dengan 3 kategori buatan (rendah, sedang
dan tinggi). Sifat hubungan keduanya adalah resiprocal. Apakah bisa
dengan skala data dan hubungan tersebut dihitung dengan Uji Spearman
Rank?
Anda bisa menjawab sendiri atas pertanyaan tersebut dengan mengetahui cara penghitungan Spearman.
Saat ini telah terjadi salah kaprah yang bersifat turun temurun, yaitu
apabila uji non parametris dengan skala data ordinal by ordinal, maka
ujinya pasti spearman atau kendall tau. Sungguh suatu hal yang sangat
menyedihkan.
Uji yang sejenis, yaitu kendall tau juga sama mendapatkan overdosis
seperti Spearman. Beda kendall tau dengan spearman adalah terletak pada
sumber datanya: spearman berasal dari subjek berbeda sedangkan kendall
tau dari subjek yang sama atau berpasangan (contoh: peringkat sebelum
dan sesudah perlakuan).
Bagaimana dengan uji pearson? perbedaan dengan pearson adalah terletak
pada skala datanya yaitu interval yang berdistribusi normal.
Kemudian, apabila menemui kasus seperti contoh di atas: Variabel kesatu
memiliki 3 kategori buatan ordinal dan variabel kedua juga sama. Maka
uji apa yang pantas? jawabannya sederhana, bagi anda yang memiliki SPSS,
buka aplikasi tersebut. lakukan analyze lalu crosstab, masukkan kedua
variabel tersebut, lalu pilih statistik, sisi kanan ordinal adalah
pilihan uji asosiatif: apakah spearman ada? apakah kendall tau ada?
keduanya tidak ada. Yang ada adalah kendall tau_b dan somer's d.
Maka anda bisa simpulkan sendiri jawabannya. Tetapi menurut penulis
berdasar beberapa sumber yang jarang beredar di Indonesia. Uji yang
pantas pada kasus tersebut adalah uji Somer's d.
Uji Somer's d diperuntukkan pada uji asosiatif 2 variabel dengan skala
data ordinal by ordinal dengan kategori buatan sehingga dapat mengatasi
masalah TIES (banyak responden dengan peringkat yang sama).
Uji ini jarang sekali dipakai, bahkan jarang sekali dibahas oleh para ahli. Tetapi uji ini sangat bermanfaat dan tepat guna.
Kesimpulannya: telah terjadi ketimpangan atau pilih kasih di antara
jenis uji asosiatif ordinal. Spearman dan kendall tau menjadi anak emas
atau bawang merah sedangkan somer's d menjadi anak terbuang atau bawang
putih.
Mari kita luruskan kisah tersebut.
Sekian, terima kasih.
No comments:
Post a Comment