Sunday, February 10, 2013

Reliabilitas Instrumen Dalam Excel


Uji Reliabilias Instrumen Dengan MS EXCEL

Melengkapi pembahasan mengenai uji instrumen yang terkait dengan validitas dan reliabilitas, pada kesempatan ini saya ingin membahas secara khusus mengenai reliabilitas. Pada pembahasan sebelumnya, kita telah mengetahui bagaimana cara menghitung validitas menggunakan software Excel. Lalu pertanyaan selanjutnya adalah, apakah excel bisa juga digunakan untuk menghitung reliabilitas? Kalau bisa bagaimana cara menghitungnya?
Ok, sebelum saya berikan penjelasan mengenai perhitungan dan contoh reliabilitas kita coba review sedikit apa keterkaitan reliabilitas dengan validitas.
Persyaratan bagi sebuah test instrumen penelitian, yaitu validitas dan reliabilitas ini penting. Dalam hal ini validitas lebih penting, dan reliabilitas ini  perlu, karena menyokong terbentuknya validitas. Sebuah tes mungkin reliabel tetapi tidak valid. Sebaliknya, sebuah tes yang valid biasanya reliabel.”

Secara garis besar, kita mengenal ada dua jenis reliabilitas, yaitu reliabilitas eksternal dan reliabilitas internal. Pada tulisan ini kita hanya membatasi membahas mengenai reliabilitas internal. Pada dasarnya, reliabilitas ini diperoleh dengan cara menganalisis data dari satu kali hasil pengetesan. Terdapat bermacam-macam cara yang dapat kita gunakan untuk mengetahui dan menghitung reliabilitas internal. Pemilihan teknik mana yang digunakan biasanya didasarkan atas bentuk instrumen maupun selera kita sebagai peneliti. Penggunaan teknik yang berbeda tentunya akan menghasilkan indeks reliabilitas yang berbeda pula. Hal ini secara sederhana dapat kita pahami karena wajar saja pengaruh sifat atau karakteristik data menyebabkan perhitungan menghasilkan angka yang berbeda, salah satunya akibat pembulatan angka.

Secara khusus, beberapa teknik memerlukan persyaratan tertentu sehingga peneliti tidak dapat begitu saja memilih teknik tersebut. Beberapa teknik mencari reliabilitas yang akan digunakan adalah:
1. Spearman-Brown
2. Flanagan
3. Rulon
4. Kuder-Richardson (K-R) 20
5. K-R 21
6. Hoyt
7. Alpha

Dalam penelitian yang menggunakan metoda kuantitatif, kualitas pengumpulan data sangat ditentukan oleh kualitas instrumen atau alat pengumpul data yang digunakan. Suatu instrumen penelitian dikatakan berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan jika sudah terbukti validitas dan reliabilitasnya. Pengujian validitas dan reliabilitas instrumen, tentunya harus disesuaikan dengan bentuk instrumen yang akan digunakan dalam penelitian.
Reliabilitas adalah tingkat ketetapan suatu instrumen mengukur apa yang harus diukur. Ada tiga cara pelaksanaan untuk menguji reliabilitas suatu tes, yaitu: (1) tes tunggal (single test), (2) tes ulang (test retest), dan (3) tes ekuivalen (alternate test).
Pada bahasan kali ini, kita hanya akan membahas tentang Reliabilitas Tes Tunggal (Internal Consistency Reliability)
Tes tunggal adalah tes yang terdiri dari satu set yang diberikan terhadap sekelompok subjek dalam satu kali pengetesan, sehingga dari hasil pengetesan hanya diperoleh satu kelompok data. Ada dua teknik untuk perhitungan reliabilitas tes, yaitu:

Teknik Belah Dua (Split-Half Technique).

Dilakukan dengan cara membagi tes menjadi dua bagian yang relatif sama (banyaknya soal sama), sehingga masing-masing test mempunyai dua macam skor, yaitu skor belahan pertama (awal / soal nomor ganjil) dan skor belahan kedua (akhir / soal nomor genap). Koefisien reliabilitas belahan tes dinotasikan dengan r1/2 1/2 dan dapat dihitung dengan menggunakan rumus yaitu korelasi angka kasar Pearson. Selanjutnya koefisien reliabilitas keseluruhan tes dihitung menggunakan formula Spearman-Brown, yaitu:



Kategori koefisien reliabilitas (Guilford, 1956: 145) adalah sebagai berikut:

  • 0,80 < r11 1,00 reliabilitas sangat tinggi
  • 0,60 < r11 0,80 reliabilitas tinggi
  • 0,40 < r11 0,60 reliabilitas sedang
  • 0,20 < r11 0,40 reliabilitas rendah.
  • -1,00 r11 0,20 reliabilitas sangat rendah (tidak reliable).



Berikut Contoh Uji Reliabilitas Belah Dua dengan menggunakan Software MS Excel:



Teknik Non Belah Dua (Non Split-Half Technique).

Salah satu kelemahan perhitungan koefisien reliabilitas dengan menggunakan teknik belah dua adalah (1) banyaknya butir soal harus genap, dan (2) dapat dilakukan dengan cara yang berbeda sehingga menghasilkan nilai yang berbeda pula seperti terlihat pada contoh c.1 dan contoh c.2. Untuk mengatasi masalah tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan teknik non belah dua. Untuk perhitungan koefisien reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan rumus Kuder-Richardson (KR-20) dan Kuder-Richardson (KR-21). Pada Bahasan kali ini kita tidak membahas lebih lanjut tentang Rumus KR ini, karena akan dijelaskan pada postingan artikel berikutnya.

Reliabilitas Tes Uraian

Untuk menghitung reliabilitas tes bentuk uraian dapat dilakukan dengan menggunakan rumus Cronbach-Alpha, yaitu:



Berikut Contoh Uji Reliabilitas Alfa dengan Menggunakan MS Excel:






Perhitungan validitas dengan menggunakan SPSS dapat anda baca pada artikel kami:



Apabila ada kesulitan, silakan ajukan pertanyaan dengan cara Posting Pada "Add Comment"

Terima Kasih...

No comments:

Post a Comment