Sunday, March 3, 2013

makna taraf Signifikansi / alfa 5%, 1% dan 10%

Ilustrasi
Saya buka lagi mahasiswa nih sekarang. Tapi alhamdulillah masih ada paling tidak ilmu kuliah yang dasar di kepala saya. Nah salah satunya angka taraf signifikansi. Dalam statistika, wajib deh ada angka taraf/tingkat signifikansi untuk pengujian. Angka ini biasanya berupa 1%, 5%, atau 10%. Kalau kami biasanya pakai 5%. Nah karena ada teman yang bertanya tentang ini, kali ini saya mau menjelaskan.

Dulu waktu kuliah ada sih pengertian angka ini, pengertian dengan bahasa statistika. Tapi sekarang aku lupa pengertian persisnya gimana. Kira-kira begini pengertiannya. Angka taraf signifikansi ini adalah angka yang menunjukkan seberapa besar tingkat kepercayaan penelitian kita alias angka batas hasil nilai uji kita diperbolehkan seberapa besar. Dalam pengujian, angka ini menentukan apakah pengujian kita diterima atau tidak.

Gimana ngerti gak? Kalau begitu saya mau menganalogikan sebuah kelas aja deh semoga ngerti:
Ada seorang guru dan murid-murid di kelas. Lalu guru mengadakan ujian dengan ketentuan yang memperoleh nilai sama dengan atau di atas 6 lulus dan yang dibawah 6 tidak lulus. Kemudian guru ini berkata kepa murid-murid, "Jika sebanyak 5% atau kurang di antara kalian yang tidak lulus maka kita akan jalan-jalan ke Kalimantan, tetapi kalau yang tidak lulus lebih dari 5% maka kita tidak jalan-jalan ke Kalimantan." Begitulah analoginya menurut saya. Artinya misalnya di kelas tersebut yang tidak lulus hanya 3% maka mereka akan ke Kalimantan (karena kurang dari 5%. Tetapi jika misalnya yang tidak lulus sebanyak 8% (lebih dari 5%) maka mereka tidak jadi ke Kalimantan. Berbeda halnya jika guru tersebut menggunakan angka 10% artinya walau sebanyak 8% yang tidak lulus maka mereka akan tetap ke Kalimantan. Dengan kata lain semakin besar angka tersebut maka semakin besar peluang untuk pergi ke Kalimantan. Namun perlu dipahami bahwa semakin banyak yang tidak lulus maka semakin tidak baik kelas tersebut, makin sedikit yang tidak lulus semakin baik kelas tersebut.

Begitu juga angka taraf signifikasi, semakin kecil angka taraf signifikansi maka semakin baik untuk penelitian, tetapi semakin kecil peluang untuk menerima pengujian. Yang jelas besar angka signifikansi ini ditentukan oleh peneliti. Biasanya digunakan angka 5%. Namun untuk bidang kesehatan (karena menyangkut nyawa manusia) digunakan angka 1%. Tidak pula menutup kemungkinan angka lain misalnya 10%. Tetapi semakin besar angka ini semakin kecil tingkat kepercayaannya. Jika digunakan 1% maka tingkat kepercayaan 99%. Jika 5% tingkat kepercayaan 95%. Jika digunakan 10% maka tingkat kepercayaan 90%.

Begitulah penjelasan dari saya, semoga bisa dimengerti. Penjelasan saya memang agak panjang, itulah dengan harapan bisa dimengerti. Kalau tetap tidak mengerti silakan tanyakan hubungi saya, atau lewat komentar ini.

6 comments:

  1. Tapi kak kenapa signifikansi 5% itu lebih sering di gunain daripada 10% ?

    Trus apakah kita bisa menggunakan taraf signifikansinyabmenggunakan 10% jika menggunakan 5% tapi data tidak normal aja

    ReplyDelete
  2. Izin bertanya kak ,jadi begini, dalam penelitian saya , Thitung nya lebih kecil dari taraf signifikan 1% dan lebih besar dari taraf signifikan 5%, maka kesimpulan penelitian saya gimana tu kak ?

    Btw judul nya = Pengaruh metode inquiri learning terhadap motivasi belajar siswa

    Terim Kasih kak

    ReplyDelete
  3. Penelitian ilmu sosial pake 5persen error
    Kalo eksak pake 2 sd 1 persen error

    ReplyDelete
  4. siang kak izin bertanya .. jika tingkat signifikansinya tidak seperti diatas boleh tidak ya seperti 7% atau 8% gtt? dan kalo tidak boleh atau boleh itu dasarnya apa ya? terimakasih kak sebelumnya

    ReplyDelete